Kamis, 02 Januari 2020

Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus (Abk) Disabilitas Atau Difabilitas

Anak berkebutuhan khusus, anak yang membutuhkan layanan khusus lantaran perbedaan atau yang kini sedang ekspresi dominan di sebut dengan inklusi. Anak berkebutuhan khusus ini merupakan anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya, tampak mengambarkan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk ke dalam ABK secara umum sanggup dibedakan menjadi beberapa pembagian terstruktur mengenai yaitu :

1. Tunanetra
Tunanetra yakni individu yang mempunyai kendala dalam penglihatan. tunanetra sanggup diklasifikasikan kedalam dua golongan yaitu: buta total (Blind) dan low vision. Definisi Tunanetra berdasarkan Kaufman & Hallahan yakni individu yang mempunyai lemah penglihatan atau akurasi penglihatan kurang dari 6/60 sehabis dikoreksi atau tidak lagi mempunyai penglihatan.

2. Tunarungu
Tunarungu yakni individu yang mempunyai kendala dalam telinga baik permanen maupun tidak permanen.

3. Tunagrahita
Tunagrahita yakni individu yang mempunyai intelegensi yang signifikan berada dibawah rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam penyesuaian prilaku yang muncul dalam masa perkembangan.

5. Tunadaksa
Tunadaksa yakni individu yang mempunyai gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan neuro-muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akhir kecelakaan, termasuk celebral palsy, amputasi, polio, dan lumpuh. Tingkat gangguan pada tunadaksa yakni ringan yaitu mempunyai keterbatasan dalam melaksanakan kegiatan fisik tetap masih sanggup ditingkatkan melalui terapi, sedang yaitu memilki keterbatasan motorik dan mengalami gangguan koordinasi sensorik, berat yaitu mempunyai keterbatasan total dalam gerakan fisik dan tidak bisa mengontrol gerakan fisik.

6. Tunalaras
Tunalaras yakni individu yang mengalami kendala dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial. individu tunalaras biasanya mengambarkan prilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku disekitarnya. Tunalaras sanggup disebabkan lantaran faktor internal dan faktor eksternal yaitu dampak dari lingkungan sekitar.

7. Autisme
Dari pengertiannya Autisme berasal dari kata auto yang artinya sendiri. Penyandang autisme ibarat hidup di dunianya sendiri. (Baca Cara Mengenali Autisme pada Anak).

8. ADHD (Attention Deficit Diperatif Desorder)
Attention Deficit Diperatif Desorder atau yang dikenal disingkat dengan ADHD yakni kondisi anak yang memperlihatkan ciri atau tanda-tanda kurang konsentrasi, hiperaktif dan impulsive yang sanggup menyebabkan ketidak seimbangan pada sebagian besar aktifitas hidupnya.

9. Lamban Belajar (Slow Learner)
Ini yakni tumpuan bawah umur yang berkebutuhan khusus dengan keterbatasan anak learning disabilitas atau difabilitas. Beberapa ciri yang menonjol antara lain: prestasi mencar ilmu selalu rendah, terlambat menuntaskan kiprah akademik, daya tangkap pembelajaran dan kemampuan mencar ilmu lambat.

10. Anak Berbakat
Anak berbakat menunjuk pada bawah umur yang mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul, bisa memperlihatkan prestasi yang tinggi baik disekolah maupun ekskul dan kegiatan minat bakatnya. Anak berbakat dengan kemampuan dan talenta luar biasa ini memerlukan pelayanan pendidikan khusus untuk membantu mereka mencapai prestasi sesuai dengan bakat-bakat mereka yang unggul.
 
11. Anak Kesulitan Belajar Spesifik
Adalah individu yang mempunyai gangguan pada satu atau lebih kemampuan dasar psikologis yang meliputi pemahaman dan penggunaan bahasa, berbicara dan menulis yang sanggup memengaruhi kemampuan berfikir, membaca, berhitung, berbicara yang disebabkan lantaran gangguan persepsi, brain injury, disfungsi minimal otak, dislexia, dan afasia perkembangan. individu kesulitan mencar ilmu mempunyai IQ rata-rata atau diatas rata-rata, mengalami gangguan motorik persepsi-motorik, gangguan koordinasi gerak, gangguan orientasi arah dan ruang dan keterlambatan perkembangan konsep.

Dalam perkembangannya, penggunaan istilah learning disability menjadi tidak terkenal dan tidak pernah dipakai lagi. Kini lebih sering dipakai istilah yang dianggap lebih manusiawi, yaitu learning differences bagi penyandang difabilitas, yang diartikan dalam bahasa Indonesianya "Perbedaan cara belajar". Istilah lain yang sering dipakai yakni anak dengan kebutuhan khusus (Children with Special Needs).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar