Kamis, 02 Januari 2020

Nak Jangan Ada Dusta Di Antara Kita ?

Pengalaman saya dikala mengajar belum dewasa Sekolah Menengan Atas dan Mahasiswa, ternyata banyak siswa/Warga Belajar dan mahasiswa yang melaksanakan kecurangan. Ketika mereka menciptakan kiprah dan menyontek ulangan, terjadi hal-hal yang menyimpang dari pendidikan abjad yang telah kita berdiri semenjak belum dewasa ini masih dini usia. Saya kepikiran inikah hasil pendidikan abjad dan pendidikan kebijaksanaan pekerti yang kita laksanakan semenjak usia dini?,. Kenyataannya masih berlanjut dan berkembang dusta dan kebohongan untuk mencapai tujuan yang dengan hasil maksimal tapi semu. 

Siswa dan Mahasiswa berusaha membohongi (ngibulin) kita dengan tugas-tugas hasil contekan dan kopas asal-asalan, tentu saja modus menyerupai ini sering ketahuan, dan mereka bertanya-tanya kok bapak tahu??. tentu saja tahu, alasannya ialah ini telah menjadi "kenangan terindah" semenjak belum dewasa ini masih kanak-kanak. dan saya memahami jiwa belum dewasa ini masih selalu ada dihati mereka...heheh... kira-kira menyerupai inilah mereka semasa masih kanak-kanak, hingga terbawa hingga mereka jadi siswa dan mahasiswa.



Dan kemungkinan komunikasi yang terjadi semasa di tangan orang tuanya sebagai berikut: 

Orang tua:  Hadoh biyuuung. Siapa yang corat-coret?
Anak:         Emm … bukan aku. Dia (sambil nunjuk si doggsy)
Doggsy :    sambil mendelik: guk-guk (aje gile busyet, teganya kamu pada ku mas bro).....;)

Tentu saja bagi orang bau tanah akan simpel mengetahui kejadiannya. Sementara bagi sang anak, heran banget. Bagaimana orang bau tanah saya kok tahu ya? Kira-kira yang menyerupai mirip inilah terjadi antara siswa dengan saya sekarang. 

Jadi anak ku semenjak kalian kecil ..jangan ada dusta di antara kita ya..!! 

So...  gimana pendapat bunda ???


Sumber Gambar : Google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar