----Banyak anak Usia dini yang bahagia bermain lego, sebab selain permainan ini menarik dan menantang juga bentuk-bentuk yang sanggup dibentuk dari mainan lego sanggup di imajinasikan anak sesuai dengan impian mereka. Sebenarnya selain Lego, masih banyak jenis mainan lain yang tidak kalah menariknya, paling tidak, kita akan menemukan ada 5 (lima) jenis permainan menarik Anak PAUD yaitu Puzzle, melekat stiker, menggambar dan mewarnai, bentuk lorong, dan bermain pasir. Seperti di uraikan berikut ini:
1. Bermain Puzzle
Dalam permainan puzzle, seorang anak ditantang untuk berpikir konvergen. Permainan ini melatih anak semoga bisa menentukan sesuatu yang diletakan pasa posisinya. Sebab, bila sala menempelkan suatu bagia puzzle maka hasilnya menjadi tidak harmonis, dan bukan bentuk gambar yang diinginkan.
Dalam permainan ini seorang anak, selain melihat sesuai gambar beliau juga harus mengamati kesesuaian bentuk. Selain mengajarkan cara berpikir konvergen, mainan jenis ini juga bermanfaat untuk melatih koordinasi visual motorik halusnya dan daya ingatnya.
Untuk anak usia batita (di bawah tiga tahun), kita bisa menentukan bentuk-bentuk puzzle yang masih sederhana. Selain sebisa mungkin kepingan puzzle tidak terlalu banyak dan rumit dalam hal penempatannya harmonisnya.
Di sarankan, paling banyak 4-9 keping. Contohnya memasukan bentuk-bentuk geometris mirip segitiga, segi empat, lingkaran dan sebagainya ke lubang dengan bentuk yang sesuai.
Kalau memang anak kelihatan bisa menyusun puzzlenya dengan lancar, tingkatkan taraf kesulitan dengan menentukan puzzle yang jumlah kepingannya lebih banyak.
2. Bermain Menempel Stiker
Ada lagi permainan yang juga sangat digemari anak, yaitu melekat stiker. Permainan ini bisa dimulai dari melekat stiker ke gambar yang sesuai maupun melekat stiker dalam rangka toilet training.
Permainan ini jenis ini bisa melatih koordinasi visual motorik, sekaligus memehami konteks cerita. Sementara dalam rangka toilet training, sikecil mencar ilmu mengerti peraturan dan juga mencar ilmu mengendalikan diri. Sebab, stiker itu dihentikan ditempel disembarang tempat. Kapan beliau boleh melekat stiker dan kapan tidak boleh.
3. Mewarnai atau Menggambar
Mirip-mirip dengan bermain tempel stiker, seorang anak paling sanang kalau diajak bermain mewarnai atau menggambar satu objek tertentu. Perkembangan anak untuk memegangj alat tulis dan cara menggambarnya sangat kentara pada usia batita.
Biasanya, meskipun belum bisa menulis atau menggambar sebuah bentuk, seorang anak tetap saja bahagia mencoret-coret dengan pensil, pena, atau spidolnya. Pertama-tama beliau menggambar tanpa makna. Lama kelamaan beliau bisa menggambar yang lebih terlihat apa maksudnya. Apakah bentuk lingkaran yang tidak begitu bundar tapi "mletat mletot".
Di sini anak usia dini mencar ilmu cara memegang alat tulis. Mulai dari menggenggam akrab dan kaku. Sampai alhasil bisa memegang dengan cara yang benar. Kegiatan ini bermanfaat melancarkan keterampilan visual motorik halusnya. Emosinya juga akan terasah, contohnya dikala murka bisa diekspresikan dengan gambar.
4. Bermain Lorong-lorongan
Setelah mengajak anak melatih motorik halus. Kita bisa mengasah kemampuan motorik kasar. Caranya dengan mengajar bermain lorong-lorogan.
Lorong-lorongan tidak mesti selalu harus berupa rumah-rumahan mirip yang biasanya ada di mal atau di playgroup. Tapi bisa hanya berupa lorong sederhana yang disusun di bangku dan meja. Atau bila perlu kita membuatnya dengan kaki kita dan anak melintas di bawahnya. Lewat mainan ini, anak bisa mencar ilmu koordinasi motorik kasar. Dia akan bergerak menyusuri lorong, berlari, melompat, Bahkan, beliau akan mencoba mencar ilmu menghentikan gerakan (Stop) dengan seimbang supaya tidak jatuh.
Untuk permainan tradisional biasanya dilakukan juga dengan permainan ular naga panjangnya, dimana bawah umur melalui lorong yang dibentuk dari dua orang dengan menyanyi bersama-sama.
5. Bermain Pasir
Seanjutnya, permainan yang juga sangat disukai anak PAUD yakni bermain pasir. Mungkin bila kita sedang berkunjung kepantai baik dikala wisata atau untuk aktivitas puncak tema, jangan lupa mengajak bawah umur untuk bermain pasir, menciptakan bentuk-bentuk yang disukai anak sesuai dengan imajinasinya. Tetapi mengajak anak bermain pasir, juga bukan berarti harus mengajak anak pergi kepantai. Hal ini bisa dilakukan apabila kebetulan sedang merenovasi rumah dan kantor, dirumah ada sekumpulan pasir.
Hal ini bisa juga dengan sengaja menyediakan sebidang lahan halaman diisi dengan pasir. Hampir dipastikan anak akan bahagia bermain di kawasan itu. Dia akan berusaha membentuk apa saja yang beliau inginkan. Selain melatih motorik halus, permainan ini bisa melatih kemampuan estetika anak dan meningkatkan kemampuan rasa seni anak.
Secara fundamental kita perlu memilah dan menentukan mainan yang sesuai dengan tahap perkembangan dan Usia Anak.
Berikut ini ulasan singkat beberapa jenis mainan yang sesuai usia dan perkembangan anak:
Usia Prasekolah (3 tahun - 5 tahun)
bayangkan dan yakinkan kalau mainan yang ayah-bunda dan pendidik beli akan meningkatkan imajinasi dan kreativitas si kecil. Mainan berupa peralatan rumah tangga, palu-paluan, mainan susu, crayon, cat tangan, dan mainan yang bentuknya mirip tokoh kesukaan meningkatkan kemampuan mencar ilmu perihal hidup.
Boneka yang bisa bicara akan meningkatkan impian si kecil untuk berbicara, mengulang, dan meniru.
Mainan yang bisa dikendarai dan dimuati, mirip sepeda dan mainan sportif lainnya, akan merangsang gerakan dan kemampuan motorik halus si kecil, terutama menguatkan kemampuan tangan dan kakinya.
Usia Sekolah (5 tahun - 9 tahun)
Anak-anak yang sudah mulai masuk taman kanak-kanak / TK, mulai mencar ilmu bersosialisasi, mencari sahabat dan mulai memiliki pengalaman-pengalaman sosial dengan banyak sekali konflik dalam hubungan sosial dan pertemanan dengan sahabat sebayanya.
Mainan mirip puzzle dan papan mainan yang lebih banyak membutuhkan banyak orang dalam bermain, akan membantunya dalam proses partisipasi. Mereka juga mulai mencar ilmu menang dan kalah, dan meningkatkan tingkah laris sosialnya.
Perkembangan aksara sangat penting dalam usia ini dan mainan berupa tokoh atau aksara di televisi akan membuatnya terkesan. Pastikan aksara yang anda berikan yakni aksara yang positif.
Usia Sekolah (9 tahun - 12 tahun)
Mainan yang sanggup meningkatkan rasa tanggung jawab dan kekuatan kemandirian merupakan tahap perkembangan individual dan personalnya. Mainan yang mendukung daya ingat dan mainan yang membutuhkan kemampuan analisis serta fatwa merupakan mainan yang baik untuk perkembangan anak usia dini.
Carikan juga mainan yang meningkatkan kepercayaan diri dan permainan berkelompok untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosialnya.
Mainan untuk Seluruh Keluarga
Untuk meningkatkan kekompakan dan komunikasi seluruh keluarga, bisa dipilih mainan yang bisa dimainkan secara bahu-membahu dengan anggota keluarga yang terdiri dari beberapa orang ini.
Pilih mainan yang memakai papan mainan, mirip monopoli, halma atau puzzle yang cukup besar untuk dimainkan oleh semua umur.
Dari semua permainan yang cocok untuk anak usia dini, hal terpenting yang harus diperhatikan yakni bahwa mainan tersebut harus memenuhi syarat-syarat mirip keamanan, tidak beracun dan tidak berbahaya jikalau disentuh oleh anak.
Demikian, perihal 5 jenis mainan yang menarik yang sesuai dan cocok untuk anak usia Dini khususnya anak di PAUD, semoga bermanfaat, terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar